Rabu, 09 November 2011

ANALISIS POPULASI RUSA TOTOL (Axis axis Erxl 1788) DI HALAMAN ISTANA BOGOR

Debora Fretty, Agrini vera, Rima Febria, M. irkham
Abstrak
Rusa totol (Axis axis) satwa yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan potensi untuk dimanfaatkan. Rusa totol yang berada di halaman Istana Bogor dinilai memeberi keindahan Istana sekaligus memberi pendidikan. Parameter demografi dari rusa ini menjadi salah satu factor yang perlu diperhatikan untuk tetap menjamin keberlanjutan populasi dan daya dukung lingkunganya. Selain itu, kondisi rusa merupakan factor penting dalam pengembangan populasi. Perbandingan kelas umur dan jenis kelamin mempengaruhi perubahan dan laju pertumbuhan populasi. Daya dukung lingkungan mencakup ketersediaan pakan, cover, shelter. Laju pertumbuhan merupakan model logistik yang dapat dilihat dari pendekatan pertambahan populasi.
Kata kunci : Rusa, parameter demografi, populasi, laju pertumbuhan, pakan 



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rusa totol (Axis axis) merupakan salah satu satwa yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Satwa ini dipelihara dan berkeliaran di Istana Bogor. Sepintas keberadaan satwa ini dapat dikatakan untuk memperindah halaman istana Bogor. Namun, disamping itu satwa ini memiliki potensi besar untuk dilakukan sebagai studi dari berbagai aspek pendidikan. Satwa ini berkembang baik di lokasi istana disebabkan karena lokasi memiliki vegetasi yang sesuai dengan habitat rusa totol.
Jumlah awal rusa totol di halaman Istana Bogor sebanyak 3 (tiga) pasang dan berfungsi sebagai sarana keindahan alam.  Rusa totol tersebut didatangkan ke Indonesia oleh Pemerintah Inggris pada tahun 1811 dari India. Seiring dengan berjalannya waktu,




pertumbuhan satwa ini semakin berkembang yang mengakibatkan populasi rusa totol di Istana Bogor semakin meningkat pula. Namun, hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas habitatnya, maka dimungkinkan sudah terjadi kelebihan populasi sehingga pengelola istana melakukan penyaluran rusa tersebut ke berbagai penangkaran seperti kebun binatang, instansi pemerintah maupun badan swasta lainnya yang berniat menangkarkannya.
Untuk mengetahui perubahan populasi rusa totol di Istana, maka dilakukan kajian inventarisasi dalam hal ini pengamatan terhadap satwa tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang terbaru. Selanjutnya data dan informasi dinamika populasi tersebut di analisis guna mendapat perbaharuanya. Data dan inventarisasi minimal yang harus dihasilkan mencakup: jumlah jenis dan individu, ukuran dan stuktur populasi, serta penyebaran dan pergerakan. Selain itu, analisis populasi ini juga membutuhkan parameter populasi lain yang mencakup kepadatan, natalitas, mortalitas, pertumbuhan, struktur umur, nisbah kelamin dan survival. Kondisi populasi satwa ini juga mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan atau peningkatan populasi. Hal ini dapat dilihat dari aspek kesehatan satwa dan cacat fisik.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.    Mempelajari beberapa parameter populasi rusa totol (Axis axis)
2.    Menganalisa kondisi populasi rusa totol (Axis axis)
3.    Membandingkan laju pertumbuhan populasi rusa totol (Axis axis)

TINJAUAN PUSTAKA
Rusa Totol (Axis axis)
Rusa totol merupakan salah satu satwa yang memiliki banyak potensi dalam pemanfaatanya. Satwa ini memiliki sub ordo ruminansia dengan family cervinae (Widyastuti dalam Tim Pengendali Hutan, 2005).  Satwa ini memiliki kemampuan cepat dan mudah beradapatasi di berbagai habitat. Istana Bogor dilengkapi dengan halaman yang luas dan menjadi habitat rusa totol. Luas halaman Istana Bogor yang digunakan untuk mengelola rusa adalah 20 ha, sedangkan suhu rata-rata setiap bulan 26 derajat C dengan suhu terendah 21,8 derajat C dan suhu tertinggi 30,4 derajat C. Kelembapan udara kira-kira sebesar 70% (Witjaksono et al, 1986).
Vegetasi Istana Bogor
Vegetasi pohon yang berada di halaman Istana Bogor didominasi oleh beringin (Ficus benjamina), karet kebo (F. elastica), ki hujan (Samanea saman) dan mahoni (Swietenia mahagoni). Disamping itu terdapat jenis-jenis pohon yang jarang ditemui di Indonesia seperti Kigelia aethiopia, Spatodea campunulata dan Pentadesma butyrace. Vegetasi pohon ini memiliki luas penutupan tanah yang besar, dan merupakan komponen ruang hidup yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan rusa, terutama apabila dilihat fungsinya sebagai pelindung (cover) bagi rusa (Witjaksono et al, 1986).
Aktivitas harian rusa dipengaruhi oleh ketersediaan habitatnya. Sebagian besar rusa totol aktif pada pagi dan sore hari. Firmansyah, (2007) mengemukakan bahwa aktivitas makan pada rusa totol (Axis axis) berkurang pada siang hari dan digantikan dengan aktivitas mencari perlindungan dari terik matahari, beristirahat sambil memamah biak. Perilaku rusa merupakan suatu hal yang tetap dari hari kehari sehingga membentuk suatu pola pergerakan harian yang konstan. Lama mencari makan bervariasi antara 13 sampai dengan 18 jam per hari. Sedangkan waktu yang digunakan untuk beristirahat, memamah biak dan melakukan pergerakan lain bervariasi antara 6 sampai 11 jam per hari (Witjaksono et al, 1986 ). 
Parameter Populasi
Parameter populasi dilakukan untuk memperoleh informasi penting dalam kegiatan inventarisasi. Informasi penting tersebut diantaranya : jumlah total individu, ukuran dan struktur umur populasi, penyebaran dan pergerakan serta kondisi fisik. Kepadatan populasi sangat ditentukan oleh faktor – faktor kelahiran, kematian, emigrasi, dan imigrasi. Faktor – faktor ini disebabkan oleh adanya interaksi satwa dengan lingkungannya.
Struktur Umur
Struktur umur merupakan salah satu karakteristik yang penting untuk menganalisis dinamika populasi dan dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan perkembangbiakan satwaliar (Santosa et al, 2008). Sex ratio merupakan perbandingan antara jumlah individu jantan dan betina yang biasanya dinyatakan sebagai jumlah jantan dalam 100 ekor betina.
Sex Ratio
Sex ratio pada kelas umur anakan tidak dihitung karena data jenis kelamin tidak diambil pada kelas umur tersebut. Hal ini disebabkan jenis kelamin jantan dan betina untuk kelas umur anak masih sulit dibedakan (Alikodra, 2002).
Pertumbuhan Populasi
Pertumbuhan populasi pada awalnya rendah, lalu mencapai maksimal, dan kemudian menurun sampai akhirnya mencapai nol pada kondisi jumlah individu sama dengan daya dukung lingkunganya (membentuk kurva logistik). Akan tetapi pada kondisi lingkungan yang tidak terbatas, pertumbuhan populasi akan mengikuti bentuk kurva geometric (Alikodra, 1986). Untuk jenis rusa totol lama buntingnya 210-240 hari atau 7-8 bulan, umur termuda untuk melahirkan anak lebih cepat yakni 1,5-2 tahun dengan masa pemeliharaan anak 4-5 bulan (Firmansyah, 2007).
Pertumbuhan populasi rusa totol ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lahan atau habitat tempat bertumbuh dan berkembangnya rusa totol tersebut, hal ini berlaku juga pada satwa lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan  Alikodra, (1986) yang mengemukakan “satwa liar dapat hidup dan berkembang biak di dalam suatu lingkungan yang memenuhi persyaratan baik ditinjau dari segi kuantitas maupun kualitas. Komponen-komponen lingkungan ini sangat kompleks dan saling berkaitan erat dengan kondisi fluaktuasi lingkungan hidupnya”.

METODE PRAKTIKUM
Lokasi Dan Waktu
            Pengamatan dilakukan di Halaman Istana Bogor pada tanggal 21 September pukul 16.15-15.20WIB dan tanggal 28 September 2011 pukul 16.25-15.30WIB.
Alat Dan Bahan
            Bahan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah Rusa totol (Axis axis). Sedangkan alat yang digunakan yaitu alat tulis, tallysheet, camera digital, binokuler, alat hitung (counter) dan jam tangan.
Jenis Data     
            Data primer yang akan dikumpulkan meliputi parameter demografi rusa totol (jumlah jantan dewasa, jumlah betina dewasa, jumlah remaja/muda, jumlah anakan, kepadatan, struktur umur, nisbah kelamin, dan kondisi fisik rusa). Sedangkan data sekunder yang diambil meliputi kondisi umum lokasi.
Metode Pengumpulan Data
            Data primer dalam pengamatan ini dilakukan dengan metode concentration count, dimana pengamat diam pada satu titik atau juring dan kemudian menghitung jumlah individu rusa dalam 4 (empat) kelas umur jantan dewasa, betina dewasa, remaja/muda dan anakan. Pengamatan ini dilakukan setiap 10 menit selama 1 (satu) jam. Pengamatan dilakukan selama 2 (dua) kali pengulangan. Perhitungan jumlah individu dilakukan serentak pada menit ke-10. Selain jumlah individu, kondisi fisik dari rusa juga ikut serta diamati yang mencakup kesehatan rusa.
            Data sekunder  dilakukan dengan mengamati kondisi umum lokasi baik secara langsung maupun melalui literatur atau studi pustaka lainnya.
 Analisis Data
Analisis data meliputi analisis terhadap berbagai factor yang terkait terhadap parameter demografi. Rumus yang digunakan antara lain :   
Kepadaatan populasi dihitung dengan menggunakan rumus (Fitriyanti, 1998 dalam Gertiasih et al, 2005)
D (Kepadatan populasi) =
Kematian atau mortalitas (M) dengan menggunakan rumus (Santosa et al, 2008)
Mx =
Keterangan : N(x,t) = Populasi kelas umur x pada waktu ke t
Laju pertumbuhan (R) dihitung dengan menggunakan rumus =
R =  ; (R-1) x 100%
Keterangan : Nt = Jumlah populasi pada tahun ke t.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Parameter Populasi Rusa totol (Axis axis)
Jumlah Populasi
            Jumlah populasi rusa totol (Axis axis) pada tahun 2011 (bulan september) di Halaman Istana Bogor diamati dengan memperhitungkan jumlah jantan dewasa, betina dewasa, remaja/muda dan anakan. Total populasi yang diperoleh dari pengamatan yang telah dilakukan selama 2 (dua) kali pengulangan yaitu sebanyak 921 individu dengan jumlah jantan dewasa 117 individu, jumlah betina dewasa sebanyak 360 individu, remaja/ muda sebanyak 310 individu dan anakan sebanyak 134 individu. Sedangkan jumlah populasi rusa totol pada tahun sebelumnya (2010) dilaporkan sebanyak 1804 individu dengan kelas umur jantan dewasa sebanyak 331 individu, betina dewasa sebanyak 625 individu, remaja/dewasa sebanyak 516 individu dan anakan sebanyak 305 individu. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan drastis jumlah populasi rusa totol di Istana Bogor pada tahun 2010 dengan tahun 2011. Dapat dilihat pada grafik 1
Grafik 1 Jumlah populasi pada tahun 2010 dan 2011
Keterangan : JD = Jantan Dewasa, BD = Betina Dewasa, R/M = Remaja/Muda, A = Anakan.
Berbeda halnya dengan populasi rusa yang dipaparkan dalam surat harian kompas 21 januari 2010 mengemukakan bahwa jumlah populasi rusa totol yang berada di Istana Bogor sebanyak 880 individu. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengamatan populasi rusa pada tahun 2010 dengan 2011 mengalami peningkatan.
Kepadatan Populasi
Kepadatan rusa totol tersebut dapat diperoleh dengan menghitung total jumlah individu yang terhitung terhadap luas Istana Bogor sebagai covernya. Diperoleh hasil kepadatan populsi rusa yaitu sebesar 33 ind/ha. Gertiasih et al, 2005 mengemukakan bahwa daya dukung halaman Istana Bogor untuk menampung rusa totol berkisar antara 169-286 ekor atau 8-13 ekor/ha. Hal ini menunjukkan bahwa populasi rusa pada tahun 2011 (bulan september) telah mengalami peningkatan yang dapat mengkhawatirkan kurangnya daya dukung halaman Istana Bogor untuk memenuhi kebutuhan pakan serta covernya. Kepadatan populasi ini juga dipengaruhi oleh produktivitas hijauan atau pakan yang dihasilkan serta factor-faktor yang menyangkut kualitas dan kuantitas lingkungan hidup satwa.
Struktur Populasi
Struktur poupulasi rusa totol yang ada di Istana Bogor diperoleh dari perbandingan kelas umur dewasa, remaja  dan anakan, 4 : 2 : 1. Perbandingan ini menunjukkan pertambahan populasi atau natalitas pada tahun 2011 masih rendah. Distribusi kelas umur didominasi oleh rusa dewasa, kemudian menyusul kelas remaja, dan anakan. Keadaan demikian dapat dikatakan pada kondisi yang tidak normal. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya angka kelahiran atau tingginya angka kematian individu pada kelas umur anak atau remaja. Selain itu, faktor pengalihan atau pemindahan rusa secara tidak merata ke tempat-tempat penangkaran lainnya juga mempengaruhi struktur  populasi rusa di Istana.
Nisbah Kelamin         
Nisbah kelamin merupakan perbandingan antara seks ratio. Hal ini menunjukkan banyaknya jantan terhadap jumlah betina yang terdapat pada Istana Bogor. Dari data yang tersedia diperoleh nisbah kelamin jantan dan betina yaitu 1 : 3. Hal ini menunjukkan bahwa rusa betina mendominasi halaman Istana Bogor.
2.  Kondisi Populasi Rusa Totol (Axis axis)
Kondisi Fisik  
Berdasarkan metode Riney dalam Alikodra, (1986) mengemukakan bahwa rusa dalam keadaan baik atau sehat ditandai dengan keadaan tungging dan ekor yang membulat atau tidak membentuk sudut. Jumlah rusa totol pada tahun 2011 (bulan september) yang berada dalam Istana Bogor adalah sebagian besar dalam keadaan baik. Hal ini dilihat dari keadaan tungging dan rusa yang membulat dan tidak membentuk sudut. Namun, terdapat beberapa kecacatan dan kondisi fisik rusa yang kurus. Terdapat 205 individu yang dalam keadaan tidak baik atau kurus dan 8 individu yang dalam keadaan cacat fisik. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan jumlah populasi rusa sedangkan daya dukung habitat dan pakannya dalam keadaan tetap. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gertiasih et al, 2005 bahwa populasi yang melebihi daya dukung mengakibatkan kondisi fisik rusa totol mengalami penurunan sampai pada kondisi fisik sedang hingga kurus, tetapi tidak mengakibatkan kematian yang tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1 Kondisi Kesehatan/kecacatan Rusa totol di Halaman Istana Bogor
Kelas umur
Jumlah (ind)
Kesehatan
Kecacatan
Jantan Dewasa
7
Kurus

1

Tumor pada ranggah kiri
1

Pincang
1

Tanda pada telinga
Betina Dewasa
126
Kurus

2

Telinga sobek
1

Tanpa telinga kanan
Remaja/Muda
53
Kurus

1

Perut buncit
1

Luka dimulut
Anakan
19
Kurus

Kematian       
Kematian rusa totol pada tahun 2011 dapat diperoleh dengan membandingkan jumlah populasi pada tahun ini (2011) terhadap jumlah populsi pada tahun sebelumnya (2010). Hasil yang diperoleh yaitu kematian rusa pada tahun 2011 sebesar -883 ind. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan populasi rusa dari tahun 2010 sampai tahun 2011. Dari perolehan hasil dapat diketahui bahwa dalam 1 (satu) tahun terjadi penurunan rusa totol sebanyak 833 ind. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh angka natalitas (kelahiran) yang cukup rendah mengingat perbandingan struktur rusa Dewasa : Remaja : Anakan sebesar 4 : 2 : 1 sedangkan angka kematian yang tinggi. Selain itu pengalihan rusa totol ke tempat-tempat penangkaran lainnya dapat menjadi salah satu factor yang menjadikan jumlah populasi rusa menurun.
4.3 Laju Pertumbuhan Rusa Totol (Axis axis)       
Laju pertumbuhan rusa totol  merupakan model pertumbuhan populasi rusa yang dihitung dari ukuran populasi pada tahun 2011 dikurangi dengan ukuran pupulasi pada tahun awal/sebelumnya (2010) terhadap interval waktu. Kondisi ini ditentukan oleh pendekatan perubahan atau pertambahan jumlah total populasi rusa totol yang ada di Istana. Laju pertumbuhan rusa totol dihalaman Istana yaitu 0,51 dengan persentase -49%. Hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan rusa totol pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,51. Populasi rusa dari tahun 2010 sampai tahun 2011 (bulan september) tidak mengalami peningkatan, justru terjadi penurunan populasi yang drastis. 

1 komentar:

  1. How to win at a casino: the jackpots and tips - Dr.MCD
    The 보령 출장샵 jackpots and tips you should consider at a 제천 출장마사지 casino are 사천 출장마사지 also worth consideration. 목포 출장마사지 Most online gambling sites provide 강원도 출장마사지 bonuses, promotions and rewards that

    BalasHapus